RMK ETIKA BISNIS (Hukum dan Etika Organisasi)
HUKUM DAN ETIKA ORGANISASI
A.
IKLIM ETIKA PERUSAHAAN
Nilai
pribadi dan karakter moral memiliki peranan penting dalam performa etika
perusahaan, yang mana tidak dapat dipisahkan karena nilai pribadi dan karakter
dapat mempengaruhi budaya perusahaan dan iklim etis.
Budaya perusahaan merupakan
perpaduan antara ide-ide, kebiasaan, praktek-praktek tradisional, nilai-nilai
perusahaan, dan makna bersama yang membantu mendefinisikan perilaku normal bagi
setiap orang yang bekerja di sebuah perusahaan.
Iklim etis adalah
pemahaman yang tidakbisa diucapkan di antara para pekerja terhadap perilaku mereka yang bisa atau tidak diterima oleh lingkungannya.
Tiga bagian kriteria etis meliputi :
1.
Egoism (berpusat pada diri sendiri)
2.
Benevolence ( Kebajikan)
3.
Principle ( peduli pada kejujuran diri dalam norma lingkungan dan hukum
social)
B.
ETIKA BISNIS DALAM FUNGSI ORGANISASI
Tidak semua
isu etika dalam bisnis adalah sama, karena bisnis beroperasi pada spesialisasi
yang tinggi .Isu etika dapat muncul diberbagai bagian dalam bisnis perusahaan
.seperti accounting, finance, marketing , teknologi informasi dan di area
bisnis yang lain
1.
Accounting ethics
Fungsi akuntansi adalah komponen
penting dari setiap perusahaan bisnis. Secara hukum, catatan keuangan
perusahaan publik yang wajib diaudit oleh kantor akuntan profesional
bersertifikat. Manajer perusahaan, investor eksternal, regulator pemerintah,
pemungut cukai, dan serikat pekerja bergantung pada audit umum seperti untuk
membuat keputusan penting.
Akuntan sering dihadapkan dengan
konflik kepentingan, di mana loyalitas atau
kewajiban kepada perusahaan mungkin terbagi. Atau terdapat konflik
kepentingan antara akuntan perusahaan dengan kepentingan stakeholder dan public.
Contohnya
pada pelaksanaan audit di perusahaan, auditor merekomendasikan pelayanan
konsultasi klien, Kadang kadang accounting perusahaan melakukan audit untuk mengurangi laporan keuangan perusahaan.
Agar tidak terjadi pelanggaran tersebut maka di standarisasikan dengan
mengadopsi “international financial reporting standars “ (IFRS)
dari obama administration sejak dipercaya untuk menggantikan “generally
accepted accounting principles”(GAAP) di Amerika yang digunakan jika
terjadi kesalahan manajemen perusahaan dengan stakeholder.
2.
Financial
Ethics
Di
dalam perusahaan, departemen keuangan bertanggung jawab utk mengelola asset dan
mendapatkan modal melalui saham atau obligasi. Lembaga keuangan seperti bank
komersial, perusahaan sekuritas dan lainnya membantu dalam memperoleh
permodalan dan pengelolaan asset baik untuk pribadi maupun kelembagaan. Apakah
pekerjaannya terlibat secara langsung dlm bisnis atau penyedia jasa layanan
keuangan, para professional keuangan menghadapi sejumlah isu etik. Berikut ini
beberapa contoh penyimpangan etika di perusahaan keuangan :
·
Kweku adoboli, London trader di bank
swiss UBS, dibebani dengan pemakaian uang perusahaan tanpa autorisasi secara praktek dikenal dengan “rogue trading”
Abdoli trades telah mengakibatkan kerugian $ 2 milyar . efek yg terjadi pada
bank swiss : keuntungan UBS jatuh ke 39% dengan cepat dan beberapa top
eksekutif dan ceo mengundurkan diri.
·
Ketika MFGlobal manajemen menjual
perusahaannya, kira kira $ 900juta juta ditemukan menghilang dari rekening
clientnya, beberapa bulan kemudian pemerintah melakukan investigasi dan menemukan
revisi kerugian $ 1.2 juta. Ini merupakan skandal fraud terbesar dalam sejarah.
MFGlobal telah secara sistematis melanggar peraturan yg telah ditetapkan dan
juga menggabungkan uang clientnya dengan brokers fund nya sehingga broker
mendapatkan beragam financial obligasi.
·
Di tahun 2010 di UK,otoritas jasa
keuangan (FSA) memerintahkan goldman sach untuk membayar kira2 $31juta akibat
kesalahan di dalam membuat peraturan disclosure regarding traders activity nya.
Di tahun yang sama juga, FSA memungut kira2 $48,8 juta pada JPMorgan chase
& Co atas kegagalannya memisahkan uang klien dari uang perusahaan.
Penyimpangan2 ini terjadi meskipun para profesi keuangan
telah mendorong terciptanya lingkungan etik
3.
Marketing
Etik
Marketing
itu meliputi advertising,distribusi dan penjualan produk atau jasa. Di dalam
perusahaan divisi marketing area
fungsionalnya berhubungan langsung dengan pelanggan. Di luar itu juga
advertising agency dan marketing melayani ke perusahaan lainnya. Sejumlah
kompleksitas aktivitas marketing mengharuskan mereka membuat etika khusus.
Isu
etika marketing penekanannya pada kejujuran dan fairness dalam iklan.namun
dalam prakteknya tidak selalu dilaksanakan: contohnya
Di
tahun 2012 GSK telah mengakui kesalahan dan menyetujui membayar kerugian $
3juta akibat marketing secara illegal 3 obat yg berbeda krn belum mendapatkan
ijin dari FDA
Di
dalam tambahan pertanyaan etika secara umum di lingkungan marketing atau
periklanan produk ke konsumen adalah masalah kesehatan konsumen dan keamanannya
adalah kunci lain dlm etika marketing yg sangat penting.
Untuk
memperbaiki etika profesi marketing,asosiasi marketing amerika telah menetapkan
kode etik utk smua anggotanya sebagai berikut:
Statemen of ethic
Sebagai
marketing kami wajib:
1. Tidak
melakukan hal2 yg merusak : ini maknanya secara sadar menghindari perbuatan yg
merusak atau kelalaian dengan mewujudkan standar etika dan mematuhi semua
aturan hokum
2. Mendorong
kejujuran dalam system marketing : ini maknanya berjuang menerapkan itikad baik
dan fair dealing sehingga mengarah kepada efikasi proses serta menghindari
penipuan dalam design produk,harga,komunikasi dan penghantaran barang.
3. Memegang
nilai etika : ini maknanya membangun hubungan dan meningkatkan keyakinan
konsumen dalam marketing yg berintegritas yg meliputi nilai: kejujuran,tanggung
jawab,fairness,respect,transparansi dan kewarganegaraan.
4. Information Technology Ethics
Salah
satu area bisnis yg sangat komplek dan cepat sekali perubahannya adalah
IT.Tantangan etika disini adalah bagaaimana masuk dalam wilayah privacy :
mengumpulkan dan menyimpan,akses,informasi bisnis atau personal.terutama
melalui transaksi e-commerce: kerahasiaan comunikasi email,perlindungan thd hak
cipta music,intelektual dan lainnya.
Pelanggaran
etika yg terjadi yg menjadi tantangan para IT adalah meliputi komunitas global.
Salah satu insiden yg terjadi operasi infiltrasi mata2 melalui jaringan
computer seluruh dunia dengan mencuri dokument2 pemerintah dan perusahaan
swasta, termasuk file dari computer miliknya dalai lama pemimpin agama budha.
Setidaknya 1295 komputer dari 103 negara telah di infiltrasi ,system operasi
ini disebut Ghostnet, fokusnya terutama dinegara asia selatan dan asia
tenggara.
5. Area Fungsional Lainnya
Fungsi
produksi dan operasi masih tampak jauh
dari pertimbangan etik.
Mylan
inc. perusahaan manufaktur generic farmasi yg ketiga terbesar di dunia tiba2
dihentikan produksinya di Morgantown west virgina,dari informasi rahasia yg di
dapat dari pabrik dan pekerja bahwa 2 pekerja telah melanggar aturan dalam
prosedur quality control yg ditetapkan pemerintah.prosedur2 ini dimaksudkan utk
memastikan keamanan dan efektivitas dalam peresepan obat di manufaktur
tsb.Laporan konfidensial internal telah membocorkan ke media bahwa para pekerja
telah secara terus menerus mengesampingkan peringatan di computer tentang
masalah potensial yg terjadi pada obat yg mereka produksi. Praktek ini disebut
“pervasive” terjadi pada smua di 3 shift di pabrik selama lebih kurang 2 tahun.
Institute
for supply management telah mengembangkan sebuah professional kode etik yg
menyatakan bahwa : loyalty to your organization,justice with whom you deal and
faith in your profession”
C. MEMBUAT ETIKA KERJA DI DALAM PERUSAHAAN
Sebuah
bisnis perusahaan mampu memperbaiki kualitas dari etika kinerjanya. Melalui kebutuhan
sebuah perusahaan untuk membangun perlindungan etika didalam setiap aktivitasnya.
Hal ini biasa di sebut etika institusional.
1. Membangun perlindungan etika didalam perusahaan
Para
manager dan para karyawan membutuhkan panduan mengenai bagaimana cara untuk menangani
situasi etik dari hari kehari, etika personal yang mereka miliki mungkin sudah bagus,
akan tetapi mereka tetap membutuhkan sinyal arahan dari perusahaan. Beberapa tahapan-tahaan
organisasi bisa mengambil untuk menyediakan bermacam kesadaran etika dan arahan.
Profesor
dari Hadvard Business School, Lyn Sharp mendskripsikan 2 pendekatan yang
berbeda mengenai program etik: pendekatan berbasis pemenuhan dan pendekatan berdasarkan
integritas. Program berbasis pemenuhan berusaha untuk mencegah sanksi yang
legal. Pendekatan ini menekankan kelemahan deteksi dan hukuman pada perilaku karyawan
disebuah perintah yang sah. Program etika berdasarkan integritas mengkombinasikan
sebuah perhatian pada hukum dengan menekankan pada tanggungjawab karyawan untuk
perilaku etiknya. Karyawan menyatakan untuk bertindak dengan integritas dan melakukan
bisnisnya yang berhubungan didalam sebuah lingkungan yang ramah dan berkeadilan.
Dari nilainya sebuah perusahaan akan memelihara hubungan bisnisnya dan akan menguntungkan.
Para
peneliti menemukan bahwa kedua pendekatan menyurutkan tindakan yang tidak beretika,
meskipun dibeberapa cara yang berbeda. Program etika berdasarkan pemenuhan meningkatkan
kemauan karyawan untuk berusaha mengembangkan etika dan mempertajam kessadarannya
dari masalah etik apada pekerjaan. Program berbasis integritas, pada bagiannya,
meningkatkan kemampuan integritas, komitmen pada organisasi, kemauan untuk berbagi
berita buruk pada supervisor, dan tanggapan yang lebih baik terhadap keputusan
yang telah mereka buat.
a. Komitmen Top Manajemen dan Keterlibatannya
Penelitian
secara konsisten menunjukkan “pola pada bagian top /atas” seperti top
eksecutive secara kritis membina perilaku etik. Ketika manajer level senior dan
directur memberi sinyal pada karyawan, melalui perilaku yang mereka miliki,
bahwa mereka percaya etika seharusnya mendapatkan prioritas tinggi didalam semua
keputusan bisnis, mereka mengambil langkah besar terhadap perbaikan kinerja etika
melalui perusahaan.
b. Kebijakan Etika atau Kode
Tujuan
dari kebijakan dan kode adalah untuk menyediakan panduan kepada manajer dan pegawai
ketika mereka menjumpai sebuah dilemma etika.
a. Etika dan Pemenuhan para Pegawai
Organisasi
semakin sadar akan pentingnya etika dan pemenuhan para pegawai tidak hanya saat
waktu krisis saja, akan tetapi setiap saat dari hari kehari didalam bisnis.
b. Mekanisme Pelaporan Etika
Di
sebagian besar perusahaan, ketika karyawan bermasalah dengan masalah etika mereka
segera mencari supervisor atau beberapa senior manajer. Pusat Sumber Etika menunjukkan
43% karyawan memberitahukan kepada supervisornya mengenai pelanggaran yang
dilakukandan 34% memberitahukan kepada manajer yang lebih tinggi.
Sistem pelaporan
etika memiliki 3 kegunaan: untuk memberikan interpretasi perilaku etis yang
tepat yang melibatkan konflik kepentingan dan kesesuaian pemberian hadiah,
membuat wadah untuk membuat sebuah pemahaman oleh pihak yang berwenang mengenai
perilaku yang tidak etis, untuk memberikan karyawan dan stakeholder perusahaan jalan
untuk menemukan informasi umum mengenai berbagai topic yang berkaitan dengan pekerjaan.
c. Program Pelatihan Etika
Langkah lain dapat dilakukan perusahaan untuk membangun perlindungan etika adalah dengan menawarkan pelatihan etika kepada karyawan. ini umumnya yang paling mahal dan memakan waktu dari program etika. Penelitian telah menunjukkan bahwa hanya 20 sampai 40 persen dari usaha kecil secara resmi menawarkan pelatihan etika untuk karyawan mereka, hal ini sering dilakukan menggunakan cara yang kurang formal untuk mengkomunikasikan nilai-nilai etika dan prosedur perusahaan kepada karyawan. bisnis yang lebih besar dengan contras biasanya melakukan pelatihan etika regular. Sebagian program training focus pada pemahaman karyawan akan kesadaran hukum yang perusahaan inginkan. Beberapa perusahaan mengukur efektifita supaya ini atau mempertimbangkan dampak pelatihan baru mungkin tidak seefektif dengan cara tradisional tapi mahal untuk menghadapi pelatihan. pendekatan baru untuk pelatihan etika karyawan menekankan pentingnya upaya bervariasi.
Di Raytheon , pelatihan etika mencoba untuk memandu karyawan pengambilan keputusan etis dan mengkomunikasikan pesan etika penting di seluruh organisasi . padat ahun 2010, 82 persen dari karyawan yang menguntungkan perusahaan dinilai dalam pelatihan etika perusahaan disebabkan tingkat kepuasan tinggi karena distribusi pelatihan etika pelatihan melalui berbagai cara. Semua karyawan berpartisipasi dalam sesi grup kecil untuk belajar dilema etika berdasarkan kerja nyata, menonton video yang disajikan masalah etika bermakna dan relevan dengan cara yang menghibur ,dan modul pembelajaran online dipelajari pada berbagai topik. Menindaklanjuti penilaian program pelatihan etika mengungkapkan bahwa karyawan lebih mungkin untuk melaporkan dugaan kelakuan buruk kekantor etika.
d.
Audit Etika
Beberapa perusahaan telah berusaha untuk menilai efektivitas perlindungan etika mereka dengan mendokumentasikan bukti peningkatan perilaku etika karyawan. salah satu teknik yang digunakan adalah audit etika . Dalam audit tersebut , auditor baik menyewa konsultan luar atau karyawan internal yang diperlukan untuk mencatat setiap penyimpangan dari standar etika perusahaan dan membawa mereka keperhatian terhadap Audit supervisor. Audit etika menjadi lebih umum sebagai perlindungan etik.Tetapi setiap penggolongan apa yang masukkan audit etika sangat berbeda untuk setiap organisasi .
Majalah HR menyebutkan" enam langkah untuk audit etika yang efektif" sebagai panduan bagi organisasi yang ingin membuat dan melakukan pemeriksaan mengenai etika :
1. Mulai dengan dasar rinci, lebih deskriptif dan spesifik kode mengenai etik, semakin mudah untuk membandingkan kebijakan perusahaan dengan praktek nyata.
2. Mengembangkan metrik , audit berjalan lebih halus ketika wujud etika mengukur berada di tempat atau perusahaan
3. Membuat tim lintas fungsional ,termasuk seseorang dari sumber daya manusia etika dan pemenuhan kantor , staf audotor internal dan departemen hokum
4. Efisiensi audit, karena audit dapat mengganggu operasi bisnis normal, penting untuk menghindari konflik dengan audit lainnya adalah perilaku dalam perusahaan dan memiliki rencana yang jelas waktu untuk wawancara ,pengumpulan informasi dan sebagainya
5. Mencari isu-isu lain ,selalu mengawasi keluar untuk peluang perbaikan tak terduga saat melakukan audit .
6. Merespon secara konsisten dan berkomunikasi, memastikan bahwa hukuman untuk pelanggaran etika ini sejalan dengan kebijakan perusahaan setiap waktu, dan mencoba untuk menggunakan situasi ini sebagai pelajaran dalam pelatihan etika berikutnya atau komunikasi.
e.
Program
Etika yang Komprehensif
Para
ahli yakin bahwa mengintegrasikan berbagai perlindungan etis kedalam program
yang komprehensif sangatlah penting. Ketika semua komponen digunakan bersamaan akan
saling menguatkan antara satu komponen dengan komponen yang lainnya dan menjadi
lebih efektif. Dalam survey oleh Pusat Sumber Daya Etika tentang karyawan di
Amerika, hanya 26% dari employer mereka yang telah mengembangkan komprehensif dari
program etika 6 elemen. Orang yang bekerja di sebuah perusahaan yang memiliki
program etika yang komprehensif lebih mungkin untuk melaporkan pelanggaran etika
di tempat kerja kepada otoritas perusahaan yang tepat dan harus puas dengan penyelidikan perusahaan
dan respon terhadap tuduhan pelanggaranetika. Sebaliknya, perusahaan dengan hanya
kebijakan atau kode etik yang sering dianggap kurang etis bertanggungjawab dan kurang
mampu untuk mengatasi kesalahan etika di tempat kerja daripada perusahaan tanpa
perlindungan etis.
f.
Penghargaan
Etika Perusahaan dan Sertifikasi
Perusahaan
diakui atas upaya mereka untuk menciptakan iklim etika dan meningkatkan kinerja
etis oleh berbagai kelompok dan asosiasi. Majalah Ethisphere memberikan penghargaan
kepemimpinan dan praktek bisnis yang etis di seluruh dunia berdasarkan nilai
Ethical Quotient (EQ).Nilai EQ meliputi kinerja tanggungjawab perusahaan,
ketaatan terhadap peraturan pemerintah, inovasi yang memberikan kontribusi terhadap
kesejahteraan masyarakat, menjadi panutan dalam industrinya, kepemimpinan eksekutif,
peraturan dan reputasi rekam jejak perusahaan,
dan sistem internal dan etika serta program kepatuhan yang dikembangkan perusahaan.
Yayasan
untuk Profesional Jasa Keuangan mensponsori American Business Ethics Award
(ABEA). Didirikan pada tahun 1994, ABEA mengakui perusahaan yang memberikan contoh
standar perilaku etis dalam perilaku bisnis sehari-hari mereka dan dalam menanggapi
krisis atau tantangan tertentu. Kimberly-Clark, produsen dari banyak merk konsumen
rumahtangga terkenal seperti, Kleenex, Huggies, Scott, dan Depend, mendapatkan penghargaan
di tahun 2011 dalam kategori Perusahaan Besar. Corgan Associates, perusahaan desain
interior dan arsitektur internasional yang berpusat di Dallas, Texas,
mendapatkan penghargaan untuk Perusahaan Menengah, dan The Eye & Laser
Center yang berada di South Carolina mendapatkan penghargaan untuk kategori
Perusahaan Kecil.
Perusahaan
tersebut dan perusahaan lain yang mendapatkan penghargaan menjadi perusahaan panutan
yang beretika. Usaha mereka terhadap nilai etika dan upaya mendirikan program
etika yang efektif menunjukkan bahwa perusahaan bisa sukses secara finansial dan
tetap beretik
D.
ETIKA DALAM
EKONOMI GLOBAL
Menjalankan
bisnis dalam konteks yang global dapat meningkatkan sejumlah tantangan etika
yang kompleks Contohnya yaitu perilaku tidak etis yang dilakukan oleh karyawan perusahaan
dan hal tersebut dilaporkan terjadi di hampir setiap negara. Contoh dari perilaku
tidak etis itu adalah “Penyuapan”, pembayaran tidak jelas yang sering diberikan
kepada pejabat pemerintah untuk memfasilitasi suatu transaksi bisnis. Penyuapan
dapat ditemui hamper di setiap sector pasar global.
Analisitentang
Index Persepsi Korupsi oleh sarjana bisnis mengungkapkan bahwa tindakan suap lebih
sering terjadi di negara yang pendapatan perkapitanya rendah, gaji pejabat pemerintah
yang rendah, dan sedikit variasi dalam distribusi pendapatan. Laporan tersebut juga
berpendapat bahwa dengan pendekatan legalistik sendiri, tidak mungkin efektif dalam
membatasi suap, karena budaya masyarakat memegang peranan penting dalamt terjadinya
suap itu sendiri. Hal yang mungkin efektif dalam melawan suap adalah dengan pendekatan
integrative dalam kebijakan pengembangan kemajuan ekonomi, investasi sosial dalam
pendidikan, dan kebijakan bisnis yang ramah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,
selain undang-undang anti korupsi dan hukuman untuk memerangi suap sementara mencari
cara untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan penyesuaian budaya yang bertahap.
Bagaimanapun
juga banyak yang percaya bahwa korupsi sangat diperlukan, bahkan menguntungkan,
untuk perdagangan global. Lebih dari setengah warga Rusia yang disurvey berpikir
menyuap pejabat adalah cara terbaik dalam menyelesaikan masalah, menurut jajak pendapat
yang dilakuka noleh Reuters. Di Australia, 9 dari 10 orang berpendapat bahwa suap
dan korupsi adalah salah tetapi tidak dapat dihindari. Seorang penulis surat kabar
di Jerman mengatakan bahwa ia telah membayar suap untuk bisnisnya dalam beberapa
kesempatan, karena ada beberapa negara dimana tidak ada jalan lain untuk melakukannya.
Sikap itulah yang menyebabkan upaya global untuk mengurangi suap dan korupsi,
yang akan dibahas selanjutnya.
- Upaya Mengurangi
Praktek yang Tidak Etis
Banyak
upaya yang dilakukan untuk memerangi praktek bisnis yang tidak etis di seluruh dunia.Yang
paling umum digunakan adalah dengan regulasi dan intervensi pemerintah. Upaya untuk
mengatasi perilaku bisnis yang tidak etis biasanya dimulai dari pemerintah nasional,
yang dapat memberlakukan kontrol legislatif, tapi juga mencakup upaya organisasi
internasional.
Salah
satu upaya yang paling luas dan berpotensi kuat untuk memerangi suap diprakarsa
ioleh Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD). Perjanjian OECD meminta negara-negara anggota
untuk mengambil langkah-langkah menghalangi, mencegah, dan memerangi penyuapan terhadap
pejabat publik di luar negeri. Sekitar 40 negara meratifikasi perjanjian tersebut,
yang berarti bahwa suap adalah kejahatan dan dapat dihukum oleh pengadilan negara.
Untuk
mendukung kecenderungan upaya anti korupsi, Kelompok Kerja OECD tentang Suap meminta
perusahaan untuk mengadopsi kebijakan anti suap yang jelas dan transparan,
menanamkan rasa tanggungjawab kepatuhan di semua tingkat perusahaan, melakukan komunikasi
dan pelatihan reguler tentang penyuapan asing bagi seluruh karyawan, dan mendorong
ketaatan terhadap tindakan anti suap dan prosedur disiplin untuk mengatasi pelanggaran
tersebut.
Sejak
tahun 1977, eksekutif yang mewakili perusahaan yang berbasis di Amerika telah dilarang
oleh U.S. Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) dari membayar suap kepada para
pejabat pemerintah luar negeri, partai politik, atau kandidat politik. Untuk mencapai
tujuan tersebut, FCPA mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di
luar negeri untuk mengadopsi praktik akuntansi yang memastikan pengungkapan penuh
transaksi perusahaan.FCPA mendapat perhatian penegakan yang lebih besar baru-baru
ini, dan lebih dari US$3 miliar di sektor yang paling sering melibatkan perusahaan
non-AS yang beroperasi di Amerika Serikat.
Mengingat
besarnya operasi ilegal yang melibatkan suap, penegakan FCPA pun meningkat dan mengakibatkan
lonjakan 85% dari tahun sebelumnya. Departemen Keadilan dan Komisi Pertukaran dan
Sekuritas memiliki 122 kasus dalam penegakan oleh FCPA pada tahun 2010 dan
2011, jauh melebihi periode 2 tahun sebelumnya dalam sejarah Undang-undang 33
tahun. Delapan dari sepuluh penyelesaian moneter dalam sejarah FCPA terjadi pada
tahun 2010.
The
United Kingdom’s Bribery Act (UKBA) telah disahkan pada tahun 2010. Dipercaya bahwa
mereka lebih ketat dari FCPA Amerika.Perbedaan antara UKBA dengan FCPA antara
lain:
·
UKBA melarang suap kepada setiap orang
yang menerima atau menyetujui suap, sedangkan FCPA hanya melarang penyuapan terhadap
pejabat pemerintah non-AS.
Di Inggris, penyuapan terhadap eksekutif
bisnis swasta di anggap illegal, tetapi di dalam hokum Amerika tidak.
·
UKBA tidak memerlukan tawaran yang tidak
benar, janji, atau pembayaran yang dilakukan secara "korup",
sedangkan FCPA memerlukan bukti adanya maksud yang menjurus tindakan korupsi.
·
UKBA tidak memberikan pengecualian untuk
memfasilitasi pembayaran atau mempertahankan biaya kontrak yang beralasan dan menguntungkan,
sedangkan FCPA tidak seperti itu.
·
UKBA berisi peraturan yang ketat dalam mencegah
penyuapan oleh organisasi komersial, sedangkan FCPA tidak.
Upaya
awal untuk melaksanakan UKBA tersebut mengalami banyak hambatan. Hanya beberapa
minggu sebelum undang-undang baru berlaku, 73% dari professional bisnis di
Inggris mengatakan mereka tidak familiar dengan ketentuan UKBA, dan banyak aturan
yang tidak akan berlaku pada bisnis mereka, meskipun pada akhirnya tetap berlaku.
Hal tersebut mengakibatkan banyak perusahaan yang berusaha mengembangkan perlindungan
etis untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan baru tersebut. Satu tahun setelah
undang-undang disahkan, sekitar 24% dari manajer di Inggris yang di survei percaya
bahwa hukum suap secara negatif mempengaruhi daya saing global di Inggris.
Bagaimanapun
juga hukum anti suap dan penegakannya lebih bermoral daripada pengecualian,
terutama di Eropa. Di Jerman terdapat kasus penegakan anti korupsi dan suap
yang lebih banyak dari Amerika pada tahun 2010. Transparency International mengakui bahwa Jerman setara dengan
Amerika sebagai pemerintah yang paling aktif memerangi perusahaan yang
melakukan tindakan korupsi suap. Negara lain juga agresif dalam melawan penyuapan
melalui tindakan hokum, seperti yang dilakukan oleh Italia, Perancis, Belanda,
dan Brasil.
E.
ETIKA , HUKUM , DAN PERILAKU
PERUSAHAAN ILEGAL
Hukum dan etika yang tidak persis sama .
Hukum mirip dengan etika karena keduanya menentukan nd perilaku yang tidak
tepat yang tepat . Secara umum, hukum adalah upaya masyarakat untuk meresmikan
yaitu, untuk mengurangi aturan tertulis ide-ide masyarakat umum tentang apa
yang merupakan perilaku yang benar dan salah dalam berbagai speres kehidupan .
Konsep etika seperti orang-orang yang belive di dalamnya lebih kompleks
daripada aturan tertulis hukum . Etika berurusan dengan dilema manusia yang
sering melampaui bahasa formal hukum dan makna yang diberikan kepada aturan
hukum. Kadang-kadang bisnis atau industri mendahului undang-undang dan
voulantarily mengadopsi praktik berbasis etis .
1.
Pelanggaran Hukum Perusahaan Dan
Biaya
Meskipun perkiraan bervariasi, pelanggaran
hukum dalam bisnis dapat menyebabkan kerugian keuangan yang serius untuk
perusahaan, sering ditimbulkan oleh karyawan perusahaan sendiri .
Kejahatan kerah putih , tindakan ilegal
berkomitmen oleh individu, karyawan, atau kalangan praktisi bisnis seperti
penipuan, insider trading , penggelapan, atau kejahatan komputer , akun lebih
dari 330,000 penangkapan setiap tahun di Amerika Serikat, meskipun perhatian
yang signifikan untuk mencegah jenis kejahatan. Asosiasi Penguji penipuan bersertifikat
( ACFE ) melaporkan pada tahun 2012 bahwa organisasi khas kehilangan 5 % dari
itu pendapatan bagi penipuan setiap tahun. Hal ini diterjemahkan ke apotential
kehilangan penipuan global lebih dari 3,5 triliun. Kejahatan kerah putih yang
paling umum dilaporkan adalah penipuan kartu kredit, diikuti oleh keliru harga,
perbaikan yang tidak perlu kerugian
keuangan ketika menggunakan internet, dan theft.one identitas dalam empat orang
Amerika melaporkan bahwa mereka adalah korban dari beberapa tye kejahatan kerah
putih dan hampir setengah korban tidak sembuh apapun kerugian penipuan mereka,
menurut laporan ACFE .
Comments
Post a Comment